Gadis Jayakerta Diperkosa Enam Pria, Tiga Pelaku Masih Bebas: Karawang Diguncang Kasus Biadab - KARAWANG BICARA

Rabu, 15 Oktober 2025

Gadis Jayakerta Diperkosa Enam Pria, Tiga Pelaku Masih Bebas: Karawang Diguncang Kasus Biadab

                                 Ilustrasi
Karawang - Karawang kembali diguncang kasus kekerasan seksual yang mencoreng nurani dan hukum. Seorang perempuan muda warga Desa Jayakerta diduga diperkosa secara bergiliran oleh enam pria. Yang membuat publik geram, korban berasal dari keluarga miskin dan tak punya perlindungan hukum memadai. Hingga kini, tiga pelaku utama masih berkeliaran bebas.

Dijemput, Diseret, dan Diperkosa Bergiliran

Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Sabtu malam, 11 Oktober 2025. MY, saudara korban, menuturkan bahwa dua perempuan muda, EL dan EK, dijemput oleh dua pria menggunakan Yamaha N-MAX milik RG, salah satu pelaku. Mereka dibawa ke rumah WY di Desa Kertajaya.

Sesampainya di lokasi, EL dipaksa masuk ke dalam rumah. EK yang curiga dan melihat situasi mengancam berhasil melarikan diri. Di dalam rumah itulah, EL disebut diperkosa bergantian oleh enam pria. Perbuatan tersebut bukan hanya menyerang tubuh korban, tetapi juga menghina martabat manusia.

Tiga Sudah Ditangkap, Tiga Lainnya Masih Buron

Aparat telah menangkap tiga pelaku, yakni DK, WY, dan SF. Namun tiga lainnya, RG, BY, dan SR, masih bebas. Semuanya merupakan warga Desa Kertajaya.

Kondisi ini menimbulkan kecemasan. MY khawatir pelaku yang belum tertangkap bisa mengintimidasi korban, menghilangkan barang bukti, atau bahkan mencari korban baru.

Korban Anak Yatim dan Hidup dalam Kemiskinan

EL adalah anak yatim. Sang ayah telah meninggal dunia, sementara ibunya bekerja sebagai buruh tani. Kondisi ekonomi keluarga membuat mereka tidak memiliki kekuatan hukum atau akses perlindungan.

“Dia anak yatim, ibunya buruh. Kalau pelaku tidak segera ditangkap semua, masyarakat akan resah. Ini kejahatan berat,” ujar MY, Selasa (14/10/2025).

Kenyataan bahwa korban berasal dari keluarga miskin membuat kemarahan publik semakin membesar. Ia bukan hanya korban kekerasan seksual, tetapi juga korban ketimpangan sosial.

Warga Mendesak Polisi Bertindak Tegas

Masyarakat Jayakerta mendesak aparat penegak hukum bertindak tanpa kompromi. Mereka tidak ingin ada ruang bagi para pelaku untuk bersembunyi atau melenggang seenaknya.

Kasus ini menelanjangi lemahnya perlindungan perempuan di pedesaan, minimnya pengawasan sosial, dan tajamnya hukum terhadap korban, bukan pelaku.

Publik Menunggu Langkah, Bukan Janji Kosong

Enam pelaku, tiga telah ditangkap, tiga masih berkeliaran. Waktu berjalan, tapi keadilan belum tegak. Kekhawatiran warga semakin besar, jangan sampai ada korban baru hanya karena negara lambat bertindak.

Kini yang dinantikan publik, Apakah hukum akan bergerak cepat, atau kemarahan warga yang lebih dulu berbicara?

Penulis: Alim
Comments
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done