Puluhan warga dari berbagai kalangan tampak berkumpul sejak awal malam. Mereka membawa kursi lipat, tikar, hingga cemilan sambil menatap layar besar yang menayangkan pertandingan. Sorak sorai menggema setiap kali Timnas Indonesia melakukan serangan, menambah semangat kebersamaan di tengah suasana malam yang hangat.
Namun, kegembiraan itu perlahan berubah menjadi kecewa ketika peluit panjang berbunyi dan Timnas harus mengakui keunggulan Irak. Banyak warga tampak terdiam, sebagian menunduk lesu, sementara yang lain mencoba memberi semangat dengan tepuk tangan kecil.
Salah seorang warga, Dede (29), mengaku tetap bangga meski hasilnya belum memuaskan. “Yang penting kita udah dukung bareng-bareng. Suasananya seru banget, kayak satu kampung kompak,” ujarnya.
Perwakilan dari pihak sponsor menyebutkan bahwa kegiatan nobar ini merupakan bentuk dukungan terhadap semangat olahraga dan persatuan masyarakat, terutama generasi muda di Karawang. “Kami ingin menghadirkan hiburan positif dan mempererat silaturahmi warga melalui semangat mendukung Timnas,” ungkapnya.
Meski hasil pertandingan tak sesuai harapan, kebersamaan warga malam itu meninggalkan kesan mendalam bahwa dukungan dan cinta pada Merah Putih tak akan pudar meski hasil di lapangan berkata lain.
Penulis M Yunus