“Program MBG berjalan lancar dan Alhamdulillah tidak ada masalah. Makanan yang disajikan juga bagus dan layak dikonsumsi,” ujar Sopandi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (30/10/2025).
Ia menjelaskan, aspek kebersihan makanan dan tempat penyajian menjadi perhatian utama pihak sekolah. Jika ditemukan kekurangan kecil, pihaknya langsung berkoordinasi dengan penyedia makanan untuk segera melakukan perbaikan.
“Kalau ada hal-hal kecil, seperti tempat makan yang sedikit bau amis, langsung saya sampaikan supaya cepat dibenahi. Tujuannya agar siswa tetap nyaman dan makanannya tidak terbuang,” tuturnya.
Antusiasme siswa terhadap program MBG, lanjut Sopandi, terbilang tinggi. Banyak siswa yang mengaku senang dan bahkan meminta tambahan ketika makanan terasa enak. “Siswa-siswa sangat senang, bahkan ada yang minta tambah karena makanannya enak. Nasi dan lauknya juga bagus,” ucapnya sambil tersenyum.
Program MBG di SMPN 3 Rengasdengklok diikuti oleh sekitar 400 siswa dari kelas 7 hingga kelas 9. Tak hanya siswa, 24 guru juga mendapat porsi konsumsi yang sama setiap kali program dilaksanakan. “Guru juga ikut makan bersama siswa, porsinya sama. Jadi semua bisa merasakan manfaatnya,” jelas Sopandi.
Meski memberikan apresiasi penuh, Sopandi berharap agar variasi menu dalam program ini terus ditingkatkan agar tidak menimbulkan kebosanan. “Harapannya, menu bisa diganti-ganti supaya tidak monoton. Yang penting tetap bergizi dan menarik minat anak-anak,” katanya.
Ia menegaskan, sejauh ini tidak ada keluhan kesehatan dari siswa yang berkaitan dengan makanan MBG. “Kalau ada siswa yang sakit, itu bukan karena makanan MBG, tapi karena cuaca. Program ini justru membantu menjaga asupan gizi mereka,” tambahnya.
Sebagai penutup, Sopandi menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran program tersebut. “Alhamdulillah, di SMPN 3 Rengasdengklok tidak ada kendala. Program ini sangat baik dan harus terus dilanjutkan dengan peningkatan kualitas,” pungkasnya.
Penulis: Alim