Ketua Tim Rumah Khusus dari Dinas PRKP Karawang, "Rara", menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari program Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang ditargetkan rampung pada Desember 2025.
“Pembangunan dilakukan secara bertahap. Saat ini, 12 unit sudah masuk tahap pengecoran pondasi, dan sisanya masih dalam proses pembongkaran rumah lama,” ujar Rara.
Setiap unit rumah panggung dibangun dengan anggaran sebesar Rp115 juta, dengan konstruksi permanen dan ketinggian 2–3 meter dari dasar tanah. Rumah dirancang tahan banjir, dengan ukuran standar 6×4 meter.
Sementara itu, Sekretaris Desa Karangligar, Asep Saepuloh, menjelaskan bahwa total rumah yang dibangun sebanyak 24 unit untuk 12 KK penerima manfaat, karena beberapa KK menerima dua unit rumah. Lokasi pembangunan berada di RT 05 Kampung Kampek.
“Awalnya direncanakan 25 unit, tapi satu penerima mengundurkan diri. Saat ini warga yang dibangunkan rumah tinggal sementara di tempat saudara dan tetangga,” jelasnya.
Asep juga menyebutkan bahwa total warga terdampak banjir di Karangligar mencapai sekitar 2.000 KK, namun tidak semua bersedia menerima program ini karena berbagai pertimbangan pribadi.
Meski demikian, pemerintah desa berharap rumah panggung ini menjadi awal dari solusi permanen untuk mengatasi persoalan banjir di Karangligar. “Mudah-mudahan ke depan bisa diperluas lagi agar lebih banyak warga bisa merasakan manfaatnya,” tutup Asep.
Program ini menjadi langkah nyata kolaborasi antara legislatif, pemerintah provinsi, dan daerah dalam menghadirkan hunian layak, aman, dan manusiawi bagi masyarakat yang selama ini hidup dalam ancaman banjir tahunan.
Penulis: Feri Maulana