Ironisnya, laporan yang ditujukan langsung kepada dr. Aries—Kabid SDA yang kerap mengklaim dirinya paling bersih dan paling responsif terhadap dugaan pelanggaran teknis—justru berakhir tanpa tindak lanjut. Tak satu pun pernyataan resmi keluar dari mulutnya, seolah membentengi diri dari tanggung jawab publik.
“Banyak pekerjaan fisik yang jelas-jelas asal-asalan, tapi tetap dibiarkan. Kalau benar dia bersih dan tegas, seharusnya sudah ada tindakan. Ini malah diam seribu bahasa,” ungkap salah satu aktivis pemantau proyek infrastruktur.
Kecurigaan pun muncul di tengah masyarakat: ada apa dengan dr. Aries? Apakah ada hubungan “khusus” antara pihak rekanan (kontraktor) dan Kabid SDA hingga membuatnya selalu bungkam? Dugaan adanya kongkalikong dan permainan proyek makin santer terdengar.
Masyarakat dan media mendesak Inspektorat Daerah dan aparat penegak hukum segera turun tangan menyelidiki. Transparansi dan akuntabilitas mutlak dibutuhkan agar uang rakyat tidak terus-menerus dikorupsi dalam senyap oleh segelintir oknum.
Jika dibiarkan, bukan hanya proyek yang hancur, tapi juga kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah. Sudah saatnya ASN yang tidak amanah disapu bersih!
Penulis:Feri