Pantauan di lokasi, sejumlah angkot terparkir memakan setengah badan jalan. Akibatnya, kendaraan yang melintas harus bergantian, menciptakan antrean panjang terutama di jam sibuk pagi dan siang hari. Ironisnya, hingga kini belum terlihat tindakan konkret dari Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang untuk menertibkan situasi ini.
“Ini sudah lama terjadi, tapi tidak ada penyelesaian. Jalanan jadi sempit, rawan kecelakaan. Apalagi banyak pelajar yang melintas,” ujar Yanto, salah satu warga sekitar.
Masyarakat meminta Dishub Karawang untuk tidak lagi menutup mata atas persoalan ini. Parkir liar bukan sekadar masalah sepele, tetapi bisa menimbulkan efek domino terhadap keselamatan dan kenyamanan publik. Diperlukan penataan jalur angkot, pengaturan zona parkir, serta kehadiran petugas yang mengawasi langsung titik-titik rawan.
“Dishub harus turun tangan, jangan hanya menunggu laporan. Lakukan rekayasa lalu lintas, edukasi sopir angkot, dan jika perlu beri sanksi. Kemacetan ini bukan hal baru, tapi kenapa selalu dibiarkan?” tegas seorang pengendara yang kesal saat terjebak macet.
Hingga berita ini diturunkan, Dishub Karawang belum memberikan keterangan resmi terkait langkah yang akan diambil. Masyarakat berharap permasalahan klasik ini segera ditangani dengan serius dan tuntas.
Karnata, Renal