Dalam sambutannya, Prabowo menekankan pentingnya esensi kepemimpinan yang tidak hanya didorong oleh ambisi pribadi atau sekadar rasa suka, tetapi harus berakar dari pemahaman mendalam terhadap nasib dan arah perjuangan bangsa.
“Kekuasaan bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk menebar kebaikan, menghapus kemiskinan, dan menegakkan kedaulatan. Kita ingin Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera,” tegas Prabowo di hadapan para kader.
Prabowo juga menegaskan bahwa pemimpin sejati harus mampu melihat jauh ke depan dan memahami denyut nadi rakyat. Ia meminta seluruh kader Gerindra menjaga semangat perjuangan, menjunjung tinggi etika, dan mengedepankan kerja nyata.
Beberapa program strategis partai pun kembali ditekankan, mulai dari Makan Bergizi Gratis (MGB), Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih, hingga inventarisasi lahan dan pengelolaan sumber daya alam demi kemakmuran rakyat.
“Kerja kita tidak boleh berhenti di slogan. Rakyat menanti solusi konkret, dan kita harus hadir di tengah mereka,” ujarnya.
Taklimat ini memperkuat posisi Partai Gerindra dalam konsolidasi internal menyambut agenda politik dan pembangunan nasional ke depan, dengan tetap berpijak pada prinsip nasionalisme dan kerakyatan yang selama ini menjadi fondasi partai.
Tak lupa, Prabowo mengingatkan kader untuk terus menjaga solidaritas internal, kedisiplinan organisasi, dan loyalitas terhadap cita-cita perjuangan partai Ia menutup taklimat dengan pesan moral “Tetap rendah hati dalam kemenangan, tetap kuat dalam ujian. Karena yang kita perjuangkan bukan kekuasaan semata, tapi masa depan Indonesia.”